Gaspol!! Official

Jakarta – Umumnya, sepeda motor mengusung dua prinsip kerja mesin, yakni mesin 2-tak dan mesin 4-tak. Namun, kini banyak produsen motor menghentikan produksi mesin 2-tak dan beralih ke mesin 4-tak.

Hal ini juga berkaitan dengan adanya regulasi yang pembatasan peredaran motor bermesin 2-tak di Indonesia. Sebab, motor bermesin 2-tak dinilai menghasilkan emisi gas buang melebihi standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

Itu disebabkan adanya perbedaan cara kerja mesin 4 tak dan mesin 2-tak. Lantas, bagaimana cara kerja mesin 4 tak pada motor? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Mesin 4-tak merupakan mesin dengan pembakaran dalam. Mesin ini akan melalui empat langkah atau tahapan perpindahan piston dalam satu kali siklus pembakaran. Dalam satu siklus pembakaran, membutuhkan dua kali putaran poros engkol atau crankshaft.

Motor dengan mesin 4-tak juga dikenal dengan sebutan mesin 4-langkah. Jenis mesin ini lebih banyak digunakan pada mesin motor keluaran terbaru. Sebab, mesin 4-tak dianggap lebih hemat bahan bakar dan tidak menimbulkan emisi gas buang berlebih.

Beberapa contoh motor yang mengusung mesin 4-tak di antaranya Yamaha Nmax, Honda CBR250RR, Kawasaki Ninja ZX-25R,Yamaha R15, Yamaha MT-15, Suzuki GSX-R150, Yamaha Nmax, dan juga Honda PCX.

Sesuai namanya, mesin 4-tak melalui empat tahapan dalam satu siklus untuk menghasilkan tenaga pada mesin motor. Keempat tahap tersebut meliputi tahap isap, tahap kompresi, tahap pembakaran, dan tahap pembuangan. Berikut urutan siklus kerja motor 4 tak yang benar mulai dari intake, compression, combustion, hingga exhaust.

1. Tahap hisap (Intake)

Tahap pertama merupakan tahap hisap atau biasa disebut dengan intake. Pada tahap ini, piston akan bergerak dari titik mati atas ke titik mati bawah dan membuka klep isap terbuka.

Setelah klep isap terbuka, campuran bahan bakar dan udara akan masuk ke ruang silinder motor. Selanjutnya, kruk as akan bergerak 180° dan noken as bergerak 90° sehingga menghasilkan tekanan negatif yang membuat piston dapat menghisap kabut.

2. Tahap kompresi (Compression)

Pada tahap kompresi, piston bergerak naik dari titik mati bawah menuju titik mati atas dengan klep isap dan klep buang yang tertutup. Kemudian, posisi piston akan naik lagi ke titik mati atas untuk memampatkan campuran bahan bakar dan udara di ruang silinder. Akibat tekanan dari aktivitas pemampatan tersebut, suhu dan tekanan udara pada ruang bakar akan meningkat.

3. Tahap pembakaran (Combustion)

Akibat kompresi bahan bakar dan udara dengan tekanan serta suhu tinggi, busi akan memercikkan bunga api. Percikan buang api tersebut akan membakar campuran bahan bakar dan udara yang panas.

Ini akan menimbulkan ledakan tenaga yang dapat membuat piston berpindah dari titik mati atas ke titik mati bawah. Pergerakan piston dari atas ke bawah inilah yang menyebabkan kruk as berputar dan menghasilkan tenaga.

4. Tahap pembuangan (Exhaust)

Setelah proses pembakaran selesai, gas sisa pembakaran harus segera dilepas keluar. Dalam proses ini, piston kembali bergerak dari titik mati bawah kembali menuju ke titik mati atas hingga klep buang terbuka. Selanjutnya, gas sisa pembakaran akan dikeluarkan melalui klep buang dan diteruskan melalui knalpot motor.

Source: IDN TIMES

https://www.idntimes.com/automotive/motorbike/uswatun-khasanah-52/cara-kerja-mesin-4-tak-di-motor?page=all

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Warning: Undefined array key "src" in /www/wwwroot/gaspol.co.id/wp-content/plugins/elementor/core/page-assets/loader.php on line 86

Warning: Undefined array key "dependencies" in /www/wwwroot/gaspol.co.id/wp-content/plugins/elementor/core/page-assets/loader.php on line 86

Warning: Undefined array key "version" in /www/wwwroot/gaspol.co.id/wp-content/plugins/elementor/core/page-assets/loader.php on line 86