Gaspol!! Official

Jakarta – Sebelum meminang Yamaha Nmax “Turbo”, perlu diketahui ada sejumlah perbedaan dengan Nmax Neo atau trim di bawahnya. Terutama dari bagian jeroan CVT (Continuous Variable Transmission). Apa saja? Berikut ulasannya.
Perbedaan yang paling menonjol pada mesin NMAX “TURBO” adalah penggunaan teknologi YECVT (Yamaha Electric Continous Variable Transmission) yang menggantikan sistem CVT konvensional yang memanfaatkan roller untuk gerak sentrifugal.

Kini pada Nmax “Turbo” tidak lagi menggunakan komponen roller. YECVT memanfaatkan komponen kelistrikan khusus yang meliputi Control Unit, Actuator serta beberapa Sensor yang mendapatkan garansi 2 tahun. Beberapa di antaranya:

Transmission Control Unit (TCU): Mengatur pergerakan ECVT motor dengan menginformasikan kondisi ECVT ke Smart Generator Control Unit (SGCU)
ECVT Motor: menggerakkan Pulley Primary
Sensor Motor Position (Primary): Mendeteksi pergerakan Pulley Primary dan memberikan input ke Transmission Control Unit (TCU)
Speed Sensor (Secondary): Mendeteksi pergerakan Pulley Secondary dan memberikan input ke TCU
Untuk komponen penggerak YECVT antara lain: Primary Sheave Assy, Fixed Screw Assy, Sliding Screw Assy, ECVT Motor dan juga Gear Reduction Driven yang seluruh komponen tersebut mendapatkan garansi 3 tahun.

Beda dengan versi standar, diameter Pully juga berukuran lebih besar 10 mm pada Nmax “Turbo”. Ada ubahan juga pada V-belt dengan lebih lebar 0,8 mm, Spring Secondary yang lebih Panjang 48.7mm serta lebih keras 163N.

Perubahan lain pada mesin Nmax Turbo juga terdapat pada dimensi Crankshaft yang lebih panjang. Sekarang ukurannya 301,4mm berbanding 283,8mm dengan NMAX generasi sebelumnya. Perubahan ukuran tersebut terjadi untuk mengakomodir komponen baru yaitu YECVT Gear yang terpasang di area CVT motor.

Rotor Assy motor juga kini menjadi lebih compact baik dari segi dimensi total yang kini berukuran 43,75mm (Nmax sebelumnya 44,2mm) maupun juga bobot yang kini menjadi 1.130 gr (Nmax sebelumnya 1.250 gr). Adanya efisiensi pada bagian rotor assy diklaim mampu mengurangi beban mesin sehingga bisa memberikan torsi yang lebih baik.

Camshaft pada Nmax “Turbo” juga turut mendapat sentuhan pembaruan. Jika pada generasi Nmax sebelumnya pin dowel yang berfungsi sebagai dudukan sprocket cam chain dibuat terpisah, kini menjadi satu kesatuan (build in) dengan Camshaft. Efeknya disebut menjadi lebih rigid sehingga lebih minim gesekan.

Salah satu perubahan pada mesin Blue Core 155cc VVA generasi terbaru yang dipakai oleh Nmax “Turbo” ada pada bagian tensioner. Mesin generasi sebelumnya gate stopper (bantalan untuk menekan rantai keteng) hanya ditekan oleh per dan tuas, kali ini proses penekanan dilakukan degan mengkombinasikan per dan juga oli, atau disebut dengan istilah Hydraulic Tensioner. Penggunaan Hydraulic Tensioner, membuat kinerja mesin menjadi lebih minim vibrasi dan suara lebih halus saat beroperasi.

Penggunaan Hydraulic Tensioner dan YECVT berimbas pada jalur oli yang baru. Pada mesin NMAX sebelumnya, jalur oli hanya untuk menyuplai pelumasan di bagian Cylinder Head dan Cylinder Body saja, namun kini ditambah ke bagian Hydraulic Tensioner dan juga komponen YECVT Gear. Dengan adanya jalur oli baru ini, maka desain Crankcase menjadi berbeda dengan mesin Blue Core 155cc yang digunakan oleh skutik MAXi Yamaha lainnya. (riar/rgr)

Source: detikoto

https://oto.detik.com/motor/d-7411234/jeroan-nmax-turbo-bukan-cuma-nggak-pakai-roller-banyak-juga-bedanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Warning: Undefined array key "src" in /www/wwwroot/gaspol.co.id/wp-content/plugins/elementor/core/page-assets/loader.php on line 86

Warning: Undefined array key "dependencies" in /www/wwwroot/gaspol.co.id/wp-content/plugins/elementor/core/page-assets/loader.php on line 86

Warning: Undefined array key "version" in /www/wwwroot/gaspol.co.id/wp-content/plugins/elementor/core/page-assets/loader.php on line 86