Gaspol!! Official

Jakarta – Motor bebek atau motor sport dulu menguasai jalanan Indonesia. Tren pun berubah dari dulunya motor skutik langka, kini malah motor bebek yang menuju gerbang senjakala.


Jupiter, Satria, Shogun, Smash, Legenda, Supra, F1ZR merupakan nama-nama motor bebek yang pernah beken di awal tahun 2000-an. Lebih dari dua dekade, model motor bebek pasarnya makin tergerus.

Yamaha sebagai pabrikan yang menuju umur 50 tahun di Indonesia tidak hanya sukses satu kali di Indonesia. Dalam artian, pabrikan Garpu Tala itu kerap menjadi yang pertama dalam memperkenalkan teknologi baru di industri otomotif Tanah Air.

“Tahun 2000-an semua motor di Indonesia itu kalau tidak motor bebek, ya motor laki, motor sport. Tapi Yamaha memperkenalkan yang namanya skutik. Dan lahirnya Nouvo, Mio. Sekarang kita lihat mau cari motor bebek itu susah, semua motor menjadi motor skutik. Berarti Yamaha membawa suatu perubahan di Indonesia, dengan menjadi trend setter,” ujar Dyonisius Beti, President Director and CEO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.

Dyon menceritakan tidak cuma model motor saja. Teknologi sistem pengabutan bahan bakar juga sekarang banyak peminatnya, bahkan menjadi standar teknologi pada motor terbaru.

“Kita lihat lagi, jaman itu juga kita yang memperkenalkan, hampir semua motor pakai karburator, lalu Yamaha memperkenalkan fuel injection di Vixion, lalu di Mio, itu yang pertama. Sekarang semua motor susah cari karburator, adanya di fuel injection,” jelas dia lagi.

Selanjutnya sejak Nmax hadir pertama kali dirakit di Indonesia pada tahun 2015, kelas big scooter berhasil menjadi tren di Indonesia. Terbukti sejak mengaspal 9 tahun lalu, populasinya sudah tembus lebih dari tiga juta unit.

“Saya ingat kembali lagi, jaman berikutnya adalah motor harus ramping-ramping, karena saat macet nyempil-nyempil bisa muat. Tapi Yamaha demi membuat yang suatu yang beda, kita justru mengeluarkan motor gedean, bongsor, Maxi, Nmax. Dan jaman sekarang pada ikut, maksudnya Nmax dan Maxi itu ada di mana-mana. Jadi industri atau merek lain jadi ikutan. Kita menciptakan sesuatu yang tidak ada jadi ada di Indonesia,” ungkap Dyon.

Tahun 2012 motor bebek masih mendapatkan pasar 30 persen dari penjualan motor dalam negeri. Pamor motor bebek lalu terus anjlok dalam satu dekade terakhir, rinciannya sebagai berikut:

2013 (22,8 persen)
2014 (18,7 persen)
2015 (13,2 persen)
2016 (10,1 persen)
2017 (8,4 persen)
2018 (7,9 persen)
2019 (7,1 persen)
2020 (6 persen)
2021 (6,3 persen)
2022 (6,2 persen)
2023 (5,08) persen)

(riar/dry)

Source: detikoto

https://oto.detik.com/motor/d-7401245/dulu-motor-bebek-mendominasi-sekarang-nyarinya-susah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Warning: Undefined array key "src" in /www/wwwroot/gaspol.co.id/wp-content/plugins/elementor/core/page-assets/loader.php on line 86

Warning: Undefined array key "dependencies" in /www/wwwroot/gaspol.co.id/wp-content/plugins/elementor/core/page-assets/loader.php on line 86

Warning: Undefined array key "version" in /www/wwwroot/gaspol.co.id/wp-content/plugins/elementor/core/page-assets/loader.php on line 86